Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pilih freelancer atau pekerja tetap, berikut kekurangan dan kelebihannya

Freelance vs kantoran mana yang lebih menguntungkan

Jika saat ini anda sedang tidak memiliki pekerjaan, lalu tiba-tiba ada 2 tawaran pekerjaan yaitu antara kerja tetap dan freelance, Kira-kira pekerjaan mana yang ingin anda ambil?

"Freelance dan pekerja tetap bagusan  mana ya?

Mungkin anda akan bertanya seperti itu, nah dari pada anda bingung dengan jawaban ini, mending kita cari tahu yuk, karena dalam artikel ini akan saya jelaskan kelebihan dan kekurangan antara freelance dan pekerja tetap.

Walaupun sebenarnya pilihan orang berbeda-beda, tergantung profesi dan kebutuhan masing-masing, okel dari pada saya nulis panjang lebar kali tinggi, mendingan saya bahas langsung ya.

Kelebihan dan kekurangan freelance dan pekerja tetap


1. Fleksibilitas


Jika kita bicara soal fleksibel, sepertinya jauh dari kehidupan pekerja kantoran ya, yang dimana para perkerja kantoran di atur oleh jam kerja, dan juga mereka terkadang di haruskan lembur saat hari libur.

Untuk rata-rata jam kerja kantor di mulai dari jam 9 pagi -jam 5 sore, selain di atur oleh waktu, mereka juga dituntut untuk terikat pada aturan kantor yang ada, seperti datang tepat waktu, berpakaian yang rapih, selalu mengenakan seragam, dan lain-lain, jadi mereka sepenuhnya di kendalikan oleh bos di saat ada di kantor atau jam kerja

Namun, Meski begitu, ada beberapa kantor yang lebih longgar dalam beberapa aturannya juga Dan, tidak sedikit juga pekerja yang justru menikmati ritme kerja kantoran.

Sebaliknya, pekerja lepas atau biasa disebut freelancer, pada umumnya memiliki jam kerja yang lebih fleksibel.

Pekerja lepas juga di perbolehkan untuk menentukan jam kerjanya sendiri, mengambil dan memilih tugas, dan sama sekali tidak terikat tempat bekerja ataupun aturan kantor.

Yang perlu diperhatikan hanyalah deadline dan kesesuaian tugas dengan ketentuan yang diberikan oleh pemberi tugas.

Meskipun begitu, ada juga freelancer yang keenakan dengan jam kerjanya yang longgar, Akibatnya deadline molor dan pekerjaan berakhir tidak maksimal.

Jika Anda menyukai struktur yang sifatnya rutinitas dan tidak mempermasalahkan dengan ikatan waktu dan jam kerja, maka sebuah pekerjaan purna waktu di kantoran mungkin cocok untuk Anda.

Sebaliknya, ketika Anda ingin menentukan jam kerja  sendiri, atau memiliki banyak komitmen di luar pekerjaan, maka freelancing lebih cocok.

Baca juga: 3 jenis pendapatan yang perlu anda ketahui

2. Politik Kantor


Tentu saja, tidak setiap tempat kerja itu toxic alias  beracun, namun dalam banyak organisasi khususnya yang besar, akan ada beberapa bentuk konflik perorangan atau kekuasaan yang sulit untuk dihadapi.

Konflik dan politik ini rentan terjadi di lingkungan perkantoran.

Banyak pekerja yang berujung resign atau terlibat pertempuran yang lebih parah.

Hal ini bisa jadi disebabkan oleh pimpinan kantor yang tidak objektif, kepentingan, bahkan nepotisme.

Persaingan promosi jabatan bagi pekerja kantor acapkali sangat terasa.

Di satu sisi ini terlihat tidak baik, namun di satu sisi juga berdampak positif tergantung bagaimana kompetisi yang terjadi.

Sementara dalam kasus ini, seorang freelancer cukup diuntungkan karena mereka tidak terikat pada perusahaan tertentu, namun memiliki banyak bos dalam banyak organisasi.

Dan bahkan jika seorang freelancer memiliki klien reguler, dia biasanya tetap terlepas dari politik kantor, karena  berkerja dari jarak jauh, atau hanya berada di kantor untuk waktu yang singkat, dan hanya menyelesaikan pekerjaan, lalu selesai.

Lebih lagi jika terlibat politik kantor dan tak menyukainya, freelancer bisa dengan mudah memutuskan hubungan kerja.

3. Keuntungan


pada poin nomor tiga ini, pekerja kantoran bisa di katakan lebih unggul daripada freelancer.

Pekerja kantoran mendapatkan layanan asuransi kesehatan, waktu libur yang dibayar, cuti bersama, paket makanan saat hari raya, dan jaminan pensiun serta hari tua.

Predikat sebagai pekerja kantoran dengan gaji tetap pun dianggap prestise di masyarakat.

Pekerja kantoran dianggap sebagai kelompok dengan ekonomi stabil.

Selain  item-item utama tadi, perusahaan atau kantor juga sering menyelenggarakan acara untuk karyawan dan menyediakan fasilitas seperti keanggotaan gym gratis, kafetaria yang disubsidi perusahaan, dan juga akses ke berbagai diskon dan barang gratis.

Mereka juga sering kali memiliki anggaran untuk pelatihan, sehingga pekerja dapat mengembangkan keahliannya dengan menggunakan uang perusahaan.

Bagaimana dengan freelancer?

Sebagai freelance, yang diperoleh semata-mata adalah upah dan bonus, tak ada asuransi dan pensiun sebab ia berdiri sendiri.

Pekerja freelance juga harus siap tidak dibayar ketika mengambil cuti.

Pelatihan dan nasib hari tua direncanakan olehnya sendiri.

Freelance seringkali di anggap remeh oleh sebagian besar masyarakat, dan di samakan dengan pekerja serabutan

Baca juga: cara memulai bisnis properti dari nol tanpa modal

4. Motivasi


Ketika Anda berkerja untuk sebuah perusahaan, motivasi seringkali hadir secara terstruktur.

Contoh, Anda  mendapatkan penilaian kinerja pada setiap akhir tahun, yang mana penilaian tersebut akan menentukan apakah Anda akan mendapatkan lebih banyak uang dan bonus tahun depan, atau naik  jabatan.

Tak cukup sampai di situ rutinitas kerja harian juga mampu jadi pelecut motivasi jika Anda satu kali  terlambat datang, bos akan marah, lebih sering terlambat, dipotong gaji, hingga pemecatan.

Hal itu bisa jadi motivasi kuat untuk bangun dari tempat tidur ketika alarm berbunyi untuk pertama kali.

Sedangkan bagi seorang freelancer, ia harus mampu menciptakan motivasi untuk dirinya sendiri.

Apakah itu merupakan cita-cita, daftar keranjang belanja yang belum di bayar di toko online, atau selalu terbayang dengan seramnya melihat saldo atm yang kosong

5. Keamanan dan Stabilitas


"Berkerja untuk bertahan hidup" Ya, mungkin itu adalah prinsip yang umum kebanyakan orang, tapi tetap saja, secara umum, pekerjaan dengan gaji tetap lebih aman dibandingkan freelancing.

Kala Anda mendapatkan gaji rutin, dan  melakukan pekerjaan yang baik, Anda dapat mengandalkan gaji itu setiap bulannya.

Bahkan, jika Anda dipecat sekalipun, pemberi kerja biasanya akan memberi pemberitahuan atau menyediakan kompensasi plus pesangon.

Freelancing dalam poin ini adalah ketidakpastian.

Anda  bisa berada dalam siklus "berpesta atau kelaparan"

ketika satu bulan Anda sangat sibuk  dengan pekerjaan, sementara di bulan berikutnya Anda tak menemukan pekerjaan apa pun.

Freelancing tak stabil dan tak bisa dijadikan jaminan untuk hidup jangka panjang.

Tapi, ibarat koin dua sisi. Kerja kantoran juga tak selamanya menjadi surga dan freelance juga tidak sepenuhnya neraka.

Bagi pekerja kantoran, jika bergantung pada satu pekerjaan saja,maka kehilangan pekerjaan jelas bencana.

Sementara kehilangan satu pekerjaan bagi seorang freelancer adalah biasa, karena mereka bisa dengan cepat bekerja menemukan klien yang baru lagi.

Kecuali ada krisis besar melanda negara, barulah langkah menemukan klien baru mungkin akan terhambat.

6. Komunitas dan Relasi


Ketika Anda berkerja untuk sebuah perusahaan, otomatis anda mendapatkan jaringan sosial juga.

Anda berkerja dengan orang yang sama dan visi yang sama  setiap hari.

Penguatan penguasaan bidang kerja akan lebih meningkat dan jejaring baru ditemukan.

Bukan tidak mungkin Anda dan mereka akan membuat sesuatu yang hebat di kemudian hari.

Sedang ketika Anda adalah seorang freelancer, seringkali anda menyendiri dan terbatas pada lingkungan rumah, kafe, atau perpustakaan.

Bahkan jika Anda berkerja di dalam area perusahaan, Anda hanya berada di sana untuk sementara waktu, dan sulit untuk membentuk ikatan yang kuat seperti halnya karyawan tetap ketika mereka berkerja bersama bertahun-tahun.

Nah itulah tadi 6 perbandingan kelebihan dan kekurangan dari freelancer dan pekerja tetap. Semoga bermanfaat untuk anda yang saat ini sedang memilih dua karir tersebut.

Post a Comment for "Pilih freelancer atau pekerja tetap, berikut kekurangan dan kelebihannya"